Skip to main content

Teori Terbentuknya Bumi sebagai Planet

Text Box: Teori pembentukan bumi sebagai planet





1.      Teori kontraksi (James Dana)

Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descartes (1596-1650). Ia menyatakan bahwa setelah bumi terbentuk. Lama kelamaan bumi menyusut dan mengkerut di sebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, penyusutan ini menyebabkan di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi di dukung oleh James Dana(1847) dan Elie de Baumant.

2.      Teori Laurasia dan Gondwana (Eduard Zues) teori terbentuknya kulit bumi
Lapisan bumi tersusun dari berbagai proses secara konveksi, sehingga nampaklah bagian bagian diantaranya bagian terluar yang keras dan bagian bawah yang relative cair. Kita merasakan seolah olah permukaan bumi sesuatu yang kaku dan diam (tidak bergerak). Ternyata sejak zaman dulu, permukaan bumi yang diam ini telah mengalami perjalanan atau pergeseran yang jauh dari bentuknya semula. Hal ini dikemukakan oleh Alfred Wegener (1912) dalam teorinya yang terkenal, yaitu teori pengapungan benua.

3.      Teori apungan dan pergeseran benua (Alfred Wegener)

Menurut Wegener ( The origins of the continents and oceans ), di permukaan bumi pada awalnya hanya terdapat satu benua besar, yang di sebut Pangea,. Dengan adanya tektonik atau arus konveksi, benua yang satu tersebut (Pangea) terpisah menjadi dua, yakni Laurasia di bagian utara dan Gondwana di bagian selatan. Lama kelamaan, benua tersebut bergerak dan menjadi benua-benua seperti sekarang ini. Bukti teori apungan benua yakni sebagai berikut.

a.       Pantai di bagian timur Amerika Selatan dan pantai bagian barat Afrika terlihat memiliki potongan yang cocok satu sama lain.
b.      Batuan yang terdapat di Amerika Selatan dan Afrika memilik jenis dan umur batuan yang sama.
c.       Struktur batuan induk di tepi lautan Atlantik di Afrika, Amerika Utara, dan Eropa memiliki potongan dengan bentuk yang cocok satu sama lain.
d.      Greenland bergerak menjauhi Eropa

4.      Teori Konveksi

Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess yang dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjdi arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi. Bukti yang mendukung teori konveksi adalah terbentuknya pematang tengah Samudera

5.      Teori Lempeng Tektonik (Mc. Kanzie dan R. parker)
Teori ini merupakan lanjutan dari pergeseran benua. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa bumi terbentuk oleh kerak benua dan kerak samudera, serta lapisan batuan teratas dari mantel bumi.
Lapisan kerak benua, kerak samudera dan lapisan teratas mantel bumi disebut lapisan litosfer. di lapisan bawah litosfer, terdapat lapisan batuan yang di sebut astenosfe. Suhu dan tekanan astenosfer sangat tinggi sehingga mengakibatkan lapisan batuan tersebut dapat bergerak dan mempengaruhi lapisan di atasnya yani lapisan litosfer.

Comments

Popular posts from this blog

Periodesasi Sejarah Islam (Masa Pertengahan dan Modern)

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Masalah Sejarah berjalan dari masa lalu, ke masa kini, dan melanjutkan perjalanannya ke masa depan. Dalam perjalanan suatu unit sejarah selalu mengalami pasang naik dan pasang surut dalam interval yang berbeda-beda. Disamping itu, mempelajari sejarah yang sudah berjalan cukup panjang akan mengalami kesulitan-kesulitan jika tidak di bagi dalam beberapa babakan dimana setiap babakan merupakan suatu komponen yang mempunyai ciri-ciri khusus dan merupakan suatu kebulatan untuk satu jangka waktu. Rangkaian dari babakan sejarah yang termuat dalam satu kerangka inilah yang dinamakan periodisasi sejarah.[1] Apa yang dijadikan sebagai ciri-ciri khusus untuk menetapkan satu babakan sejarah, para ahli sejarah membagi dalam beberapa aliran sebagai berikut : 1.        Aliran yang menganggap ciri kuhusus itu ialah pada bentuk negara atau sistem politik yang dianut oleh pemerintaha...

keadilan Semu

Penegakan Hukum yang tidak Pandang Bulu dan Rasa Kemanusiaan Penegakkan hukum di negara Indonesia, sudah tidak memandang bulu, tidak melihat lapisan masyarakat bawah. Semua warga negara baik kalangan pejabat sampai kalangan yang melarat pun juga di proses hukum, karena mereka sudah terikat dengan hukum maka dalam kehidupan bernegara dan berbangsa di perlukan sikap kehati-hatian. Jika di dalamnya tidak ada kewaspadaan akan berakibat fatal dan membahayakan.           Ironisnya lagi apabila yang melanggar hukum adalah seorang kaum golongan bawah dan hanya kasus yang sepele, banyak pelanggaran hukum seperti ini di mana mana terjadi mulai dari 1. Pencurian Sendal (sepasang sandal) 2. Pencurian Kayu (hanya 2 ranting Pohon) 3. Pencurian Durian (1 buah durian)   Masalah seperti ini di permasalahkan, memang mereka melanggar hukum akan tetapi yang melakukan pelanggaran hukum tersebut juga seorang lansia, bahkan yang menge...

Islam Sebagai Studi Sosial dan Budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Studi Islam adalah sistem fenomena keagamaan Islam. Sistem keagamaan artinya mengkaji konsep-konsep keagamaan baik sebagai nilai maupun doktrin agama Islam. Fenomena keagamaan itu sendiri adalah perwujudan sikap dan perilaku manusia yang berhubungan dengan nilai. Berarti studi Islam merupakan suatu usaha pengkajian terhadap aspek-aspek keagamaan Islam maupun aspek sosiologis yang menyangkut fakta-fakta empiris dalam kehidupan manusia yang timbul akibat dialog antara nilai agama keagamaan dengan realitas kehidupan manusia. Islam dapat dikaji, dimana Islam sebagai produk budaya dan bahakan Islam juga merupakan produk interaksi sosial. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1 . Bagaimana Islam sebagai studi sosial? 2. Bagaimana Islam sebagai studi budaya? 1.3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui islam sebagai studi sosial 3. Untuk mengetahui islam sebagai studi budaya BAB II PEMBAHASAN 2. 1 Islam sebagai Studi Sosial Islam seb...