Skip to main content

keadilan Semu




Penegakan Hukum yang tidak Pandang Bulu dan Rasa Kemanusiaan

Penegakkan hukum di negara Indonesia, sudah tidak memandang bulu, tidak melihat lapisan masyarakat bawah. Semua warga negara baik kalangan pejabat sampai kalangan yang melarat pun juga di proses hukum, karena mereka sudah terikat dengan hukum maka dalam kehidupan bernegara dan berbangsa di perlukan sikap kehati-hatian. Jika di dalamnya tidak ada kewaspadaan akan berakibat fatal dan membahayakan.
          Ironisnya lagi apabila yang melanggar hukum adalah seorang kaum golongan bawah dan hanya kasus yang sepele, banyak pelanggaran hukum seperti ini di mana mana terjadi mulai dari
1. Pencurian Sendal (sepasang sandal)
2. Pencurian Kayu (hanya 2 ranting Pohon)
3. Pencurian Durian (1 buah durian)
 Masalah seperti ini di permasalahkan, memang mereka melanggar hukum akan tetapi yang melakukan pelanggaran hukum tersebut juga seorang lansia, bahkan yang mengejutkannya yakni yang melapor adalah sanak keluarganya sendiri. Sungguh rasa kemanusiaannya sangat tidak ada, di waktu seorang lansia yang mau menghabiskan masa tua nya malah di habiskan di jeruji besi, sanggat miris sekali melihat kejadian ini. Bahkan polisi juga dan masyarakat yang bersangkutan gemar mempermasalahkan kasus ini, bahkan sampai di bawah kemeja pengadilan. Seharusnya kasus seperti ini jangan terlalu di permasalahkan bahkan ke pihak kepolisian. Harus ada penyelesaiannya dengan cara musyawarah pada pihak yang bersangkutan. Ini juga masalah sepele seharusnya jangan di perdebatkan hingga sampai ke meja pengadilan. Di lain sisi memang nenek lansia tadi juga bersalah karena melanggar hukum yakni tindak pidana pencurian. Akan tetapi rasa kemanusiaan dan kasihan sangat kurang.
Kita tahu banyak kasus yang sanksi nya tidak sesuai dengan apa yang di lakukan terhadap kasusnya, seharusnya dari pihak Kejaksaan dan Pengadilan setidaknya memberikan ampun dan denda yang semestinya. mari kita ingat sejenak tentang Kasus Korupsi yang menyeret nama nama pejabat negara, bahkan yang di Korupsi Uang negera tidak tanggung tanggung yang jumlahnya miliyaran bahkan triliun. Mereka seakan akan melakukan hal itu tidak ada perasaan bersalah, dengan adnya dua sisi ini antara pejabat dan seorang lansia yang miskin kasus yang tidak setimpal dengan apa yang di perbuat.
Bahkan para koruptor bisa menghabiskan waktunya di luar negeri agar tidak terciduk oleh pikah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka juga bebas dengan kondisi mereka setelah menghabiskan uang negara, padahal mereka pejabat negara yang sudah di bayar oleh rakyat. Sungguh tega dan menyedihkan ada berkesempatan untuk berkorupsi, hukuman yang bisa di beli oleh para koruptor penjara yang mewah yang sangat mirip dengan rumah mewah, di saat lansia tadi menghabiskan masa tuanya di penjara yang penuh tahanan dan desakan akan banyaknya tahanan, giliran Koruptor yang di penjara mendapatkan keistimewaan dalam tahanan.





















Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Islam Sebagai Studi Sosial dan Budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Studi Islam adalah sistem fenomena keagamaan Islam. Sistem keagamaan artinya mengkaji konsep-konsep keagamaan baik sebagai nilai maupun doktrin agama Islam. Fenomena keagamaan itu sendiri adalah perwujudan sikap dan perilaku manusia yang berhubungan dengan nilai. Berarti studi Islam merupakan suatu usaha pengkajian terhadap aspek-aspek keagamaan Islam maupun aspek sosiologis yang menyangkut fakta-fakta empiris dalam kehidupan manusia yang timbul akibat dialog antara nilai agama keagamaan dengan realitas kehidupan manusia. Islam dapat dikaji, dimana Islam sebagai produk budaya dan bahakan Islam juga merupakan produk interaksi sosial. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1 . Bagaimana Islam sebagai studi sosial? 2. Bagaimana Islam sebagai studi budaya? 1.3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui islam sebagai studi sosial 3. Untuk mengetahui islam sebagai studi budaya BAB II PEMBAHASAN 2. 1 Islam sebagai Studi Sosial Islam seb

Periodesasi Sejarah Islam (Masa Pertengahan dan Modern)

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Masalah Sejarah berjalan dari masa lalu, ke masa kini, dan melanjutkan perjalanannya ke masa depan. Dalam perjalanan suatu unit sejarah selalu mengalami pasang naik dan pasang surut dalam interval yang berbeda-beda. Disamping itu, mempelajari sejarah yang sudah berjalan cukup panjang akan mengalami kesulitan-kesulitan jika tidak di bagi dalam beberapa babakan dimana setiap babakan merupakan suatu komponen yang mempunyai ciri-ciri khusus dan merupakan suatu kebulatan untuk satu jangka waktu. Rangkaian dari babakan sejarah yang termuat dalam satu kerangka inilah yang dinamakan periodisasi sejarah.[1] Apa yang dijadikan sebagai ciri-ciri khusus untuk menetapkan satu babakan sejarah, para ahli sejarah membagi dalam beberapa aliran sebagai berikut : 1.        Aliran yang menganggap ciri kuhusus itu ialah pada bentuk negara atau sistem politik yang dianut oleh pemerintahan negara. 2.        Aliran yang menganggap bahwa tingkat

Ciri-ciri Makhluk Hidup dan Kebutuhannya

Ciri ciri makhluk hidup dan kebutuhannya A. Ciri ciri makhluk hidup dan kebutuhannya Perhatikan makhluk hidup yang ada di sekitar kita, misalnya ayam mengais-ngais di tanah, itik berenang di sungai, tikus mengais-ngais di di sampah dan sebagainya. Kegiatan yang dilakukan hewan-hewan itu untuk mencari makanan. Selain makanan, hewan juga memerlukan air.             Tumbuhan juga memerlukan makanan dan air. Jika tumbuhan tidak mendapatkan makanan dan air, akhirnya akan layu dan mati. Bagi makhluk hidup, makanan berguna untuk: 1. Mendapatkan energy 2. Mengganti sel-sel yang telah rusak (mati) 3. pertumbuhan dan 4. mengatur semua proses dalam tubuh Sumber makanan makhluk hidup : 1. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan yang telah dimasak 2. Sumber makanan hewan berasal dari tumbuhan dan hewan 3. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri Ø   Ciri- ciri makhluk hidup sebagai berikut : 1. Memerlukan makan dan minum           Makhluk hidup membutuhk